Sunday, January 14, 2018

Cara Budidaya Bengkoang atau Cara Terbaik Menanam Bengkuang

Katipol.com - Cara Budidaya Bengkoang atau Cara Terbaik Menanam Bengkuang.

Bengkuang merupakan salah satu jenis buah yang sangat memiliki banyak manfaat bagi tubuh, buah bengkoang atau bengkuang memang secara umum dapat dikonsumsi dengan memakannya secara langsung, namun saat sudah banyak terdapat olahan makanan dengan bahan dasar buah bengkoang yang memiliki rasa yang sangat enak, dan juga olahan produk bahan bengkuang juga sudah banyak kita temui diantaranya produk kecantikan dan juga produk untuk kulit.

Bengkuang atau bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari umbi (cormus) putihnya yang bisa dimakan sebagai komponen rujak dan asinan atau dijadikan masker untuk menyegarkan wajah dan memutihkan kulit. Tumbuhan yang berasal dari Amerika tropis ini termasuk dalam suku polong-polongan atau Fabaceae. Di tempat asalnya, tumbuhan ini dikenal sebagai xicama atau jícama. Orang Jawa menyebutnya sebagai besusu (/bəsusu/). Sumber : Wikipedia

Manfaat Buah Bengkuang atau Bengkoang

Tumbuhan ini membentuk umbi akar (cormus) berbentuk bulat atau membulat seperti gasing dengan berat dapat mencapai 5 kg. Kulit umbinya tipis berwarna kuning pucat dan bagian dalamnya berwarna putih dengan cairan segar agak manis. Umbinya mengandung gula dan pati serta fosfor dan kalsium. Umbi ini juga memiliki efek pendingin karena mengandung kadar air 86-90%. Rasa manis berasal dari suatu oligosakarida yang disebut inulin (bukan insulin!), yang tidak bisa dicerna tubuh manusia. Sifat ini berguna bagi penderita diabetes atau orang yang berdiet rendah kalori. Umbi bengkuang biasa dijual orang untuk dijadikan bahan rujak, asinan, manisan,  atau dicampurkan dalam masakan tradisional seperti tekwan. Umbi bengkuang sebaiknya disimpan pada tempat kering bersuhu 12 °C hingga 16 °C. Suhu lebih rendah mengakibatkan kerusakan. Penyimpanan yang baik dapat membuat umbi bertahan hingga 2 bulan.

  1. Proses Pembenihan Bengkuang atau Bengkoang


Proses pembenihan ini dilakukan untuk menghasilkan benih yang baik yang akan dibudidayakan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam proses pembenihan ini yakni Cara pertama adalah membiarkan sejumlah tanaman bengkuang untuk tumbuh sampai menghasilkan polong. Polong yang sudah berumur cukup inilah yang akan dijadikan sebagai benih, tentunya setelah dipisahkan dengan tanaman utama. Sebelum digunakan, simpanlah polong tersebut pada tempat yang tertutup rapat serta kering supaya bisa bertahan lama. Sedangkan cara yang kedua yakni dengan mengambil benih dari hasil panen. Ambillah umbi bengkuang yang bagus dan tempatkan umbi di sebuah lokasi yang cukup lembab. Tunggu hingga tumbuh tunas di umbi tersebut. Tanam kembali tunas ini hingga menghasilkan polong yang merupakan benih untuk cara menanam bengkuang.

  1. Proses Menanam Bengkuang atau Bengkoang


Sebelum memulai menanam atau budidaya bengkuang ini disarankan agar anda melakukan pembajakan pada lahan atau media tanam yang akan digunakan, hal ini dilakukan bertujuan agar tanah yang akan digunakan menjadi gembur dan siap untuk menerima tanaman. Untuk pengairan atau drainase, buatlah semacam bedengan dengan ukuran lebar 1 meter dan panjangnya sesuai lahan yang ada. Berikan jarak antar setiap bedengan secukupnya. Untuk hasil terbaik, pakailah pupuk kompos atau pupuk kandang yang merupakan pupuk paling ideal untuk tanaman apapun. Sekarang saatnya memasukkan biji bengkuang yang sudah Anda siapkan sebelumnya. Rendamlah biji bengkuang tersebut selama beberapa jam, lalu disisihkan dalam waktu satu hari.

Ketika sudah mulai tumbuh tunas kecil pada biji tersebut, maka biji bengkuang sudah siap untuk ditanam. Buat lubang kecil dan masukkan biji tersebut ke dalam tanah. Pemberian jarak antar benih harus diperhatikan untuk menjaga pertumbuhan dari bengkuang tersebut. Kedalaman lubang idealnya adalah antara 5 sampai 7 cm. Sedangkan jarak antar tiap lubang yaitu sekitar 30 cm. Setelah biji dimasukkan, jangan lupa untuk menutupnya kembali dengan tanah dan menyiramnya. Penyiraman pertama penting untuk dilakukan agar merangsang pertumbuhan biji bengkuang yang sudah ditanam. Selain itu juga untuk menjaga kelembaban tanah.

  1. Proses Perawatan Tanaman Bengkuang atau Bengkoang


Dalam budidaya bengkuang atau bengkoang ini, ketersediaan air merupakan hal yang sangat penting diperhatikan, karena tanaman bengkuang ini membutuhkan banyak air agar dapat tumbuh dan berbuah dengan baik. Ada beberapa hal yang perlu anda lakukan dalam proses perawatan tanaman bengkuang ini diantaranya adalah      Lakukanlah penyiraman terhadap tanaman tersebut saat bengkuang sudah mulai kering dan butuh tambahan air. Kelebihan air yang disebabkan oleh penyiraman berlebih akan merusak pertumbuhan bengkuang itu sendiri. Supaya bengkuang tidak layu ketika disiram, hindari untuk menyiram tanaman ini dengan setengah basah.

Tambahkan pupuk kompos setelah tanaman berumur sekitar 3 minggu. Banyak tidaknya pupuk tergantung dari kondisi tanah dan keadaan tanaman tersebut. Kalau kondisi tanah sudah mulai kehilangan kesuburan, berikan pupuk. Sebaliknya, apabila kondisi tanah ternyata masih tetap subur dan tidak ada masalah, tidak perlu menambahkan pupuk. Karena pada dasarnya pupuk berfungsi untuk mengembalikan kesuburan tanah sebagai media tanam yang digunakan. Anda bisa mulai melakukan pengguntingan saat bunga bengkuang sudah mekar.

  1. Proses Panen


Untuk proses panen buah bengkuang ini sendiri adalah ketika tanaman bengkuang atau bengkoang sudah memiliki umur sekitar 4 bulan atau lebih, untuk cara memanen buah bengkuang ini sendiri cukup sederhana, anda dapat melakukannya dengan cara mencabutnya.

Demikian yang bisa kami sampaikan saat ini mengenai artikel Cara Budidaya Bengkoang atau Cara Terbaik Menanam Bengkuang semoga artikel kali ini dapat bermanfaat.



Loading...

Next article Next Post
Previous article Previous Post