Katipol.com - Cara Budidaya Durian Montong, Buah durian montong saat ini tidak dipungkiri sudah memiliki pangsa pasar yang kuat karena banyaknya masyarakat yang sangat menyukai buah yang satu ini, Durian Montong memiliki rasa yang manis dan lezat serta aromanya yang sangat harum membuat buah ini jadi favorit banyak orang.
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio.[1] Namun, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus. Sumber : Wikipedia.com
1. Persiapan Lahan Budidaya
Lahan yang ideal bagi tanaman atau pohon durian montong yakni yang terletak pada ketinggian antara 50 hingga 600 mdpl dengan suhu rata-rata yakni sekitar 22 hingga 30 derajat celcius. Tanah lempung berpasir yang memiliki kandungan organik tinggi adalah jenis yang sangat pas untuk menanam pohon durian montong. Persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman pengganggu seperti gulma, alang-alang, dan tumbuhan-tumbuhan lain yang tidak perlu. Untuk pembibitan, maka kita bisa memesan bibit dari tempat yang terpercaya, seperti misalnya dinas pertanian.
2. Cara Menanam
Cara tanam atau teknik menanam durian montong cukup sederhana, namun kita tetap harus melakukannya dengan penuh konsentrasi supaya hasilnya sempurna. Cara menanam durian montong, mula-mula kita membuat lubang tanam di lahan yang telah kita persiapkan dengan diameter sekitar 50 cm persegi. Selanjutnya diamkan selama dua minggu sebelum dipupuk dengan pupuk kandang matang dan Dolomit dengan jumlah cukup. Kemudian, penanaman bibit baru bisa kita lakukan kurang lebih sepuluh hari setelah pemupukan. Saat menanam yang baik yaitu pada musim hujan, dan jarak tanam yang ideal yakni sekitar 10 m persegi.
3. Proses Pemeliharaan
Perawatan dilakukan dengan melakukan pengairan dan pemupukan secara rutin. Selanjutnya, ketika pohon durian telah mencapai ketinggian hingga 5 meter maka pucuknya perlu kita pangkas. Selain itu, setelah pohon durian tumbuh besar, kita perlu membersihkannya dari benalu-benalu dan hama pohon durian. Untuk meningkatkan efektifitas buah durian yang akan dihasilkan, maka ranting-ranting tertutup yang tidak kena sinar matahari sebaiknya kita pangkas, karena pembungaan pohon durian terjadi dengan pencahayaan sinar matahari.
Jika ranting-ranting telah berbunga, maka kita perlu membantu proses penyerbukan supaya buah durian yang dihasilkan jumlahnya maksimal. Proses ini bisa dilakukan dengan menyapukan kuas halus secara perlahan pada bunga yang mekar di malam hari, dengan demikian akan semakin banyak putik yang dapat bertemu serbuk sari. Kemudian setelah buah durian berdiameter sekitar 5 cm, penyeleksian perlu kita lakukan. Sisakan buah-buah terbaik dengan jarak kurang lebih 30 cm. Setelah buah mulai matang, kita perlu mengikatnya supaya ketika jatuh buah tidak rusak. Demikian cara budidya durian montong.
Demikian artikel kali ini mengenai Cara budidaya durian montong, selamat mencoba dan semoga sukses.
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio.[1] Namun, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada D. zibethinus. Sumber : Wikipedia.com
1. Persiapan Lahan Budidaya
Lahan yang ideal bagi tanaman atau pohon durian montong yakni yang terletak pada ketinggian antara 50 hingga 600 mdpl dengan suhu rata-rata yakni sekitar 22 hingga 30 derajat celcius. Tanah lempung berpasir yang memiliki kandungan organik tinggi adalah jenis yang sangat pas untuk menanam pohon durian montong. Persiapan lahan dilakukan dengan membersihkan lahan dari tanaman-tanaman pengganggu seperti gulma, alang-alang, dan tumbuhan-tumbuhan lain yang tidak perlu. Untuk pembibitan, maka kita bisa memesan bibit dari tempat yang terpercaya, seperti misalnya dinas pertanian.
2. Cara Menanam
Cara tanam atau teknik menanam durian montong cukup sederhana, namun kita tetap harus melakukannya dengan penuh konsentrasi supaya hasilnya sempurna. Cara menanam durian montong, mula-mula kita membuat lubang tanam di lahan yang telah kita persiapkan dengan diameter sekitar 50 cm persegi. Selanjutnya diamkan selama dua minggu sebelum dipupuk dengan pupuk kandang matang dan Dolomit dengan jumlah cukup. Kemudian, penanaman bibit baru bisa kita lakukan kurang lebih sepuluh hari setelah pemupukan. Saat menanam yang baik yaitu pada musim hujan, dan jarak tanam yang ideal yakni sekitar 10 m persegi.
3. Proses Pemeliharaan
Perawatan dilakukan dengan melakukan pengairan dan pemupukan secara rutin. Selanjutnya, ketika pohon durian telah mencapai ketinggian hingga 5 meter maka pucuknya perlu kita pangkas. Selain itu, setelah pohon durian tumbuh besar, kita perlu membersihkannya dari benalu-benalu dan hama pohon durian. Untuk meningkatkan efektifitas buah durian yang akan dihasilkan, maka ranting-ranting tertutup yang tidak kena sinar matahari sebaiknya kita pangkas, karena pembungaan pohon durian terjadi dengan pencahayaan sinar matahari.
Jika ranting-ranting telah berbunga, maka kita perlu membantu proses penyerbukan supaya buah durian yang dihasilkan jumlahnya maksimal. Proses ini bisa dilakukan dengan menyapukan kuas halus secara perlahan pada bunga yang mekar di malam hari, dengan demikian akan semakin banyak putik yang dapat bertemu serbuk sari. Kemudian setelah buah durian berdiameter sekitar 5 cm, penyeleksian perlu kita lakukan. Sisakan buah-buah terbaik dengan jarak kurang lebih 30 cm. Setelah buah mulai matang, kita perlu mengikatnya supaya ketika jatuh buah tidak rusak. Demikian cara budidya durian montong.
Demikian artikel kali ini mengenai Cara budidaya durian montong, selamat mencoba dan semoga sukses.
Loading...
