Katipol.com - Cara Budidaya Jambu Biji, Buah jambu merupakan salah satu jenis buah yang mengandung banyak manfaat dan vitamin didalam buahnya, buah jambu biji cendrung dikonsumsi dengan cara mengolahnya menjadi jus. Buah jambu biji ini juga banyak digunakan obat untuk penyakit demam berdarah.
Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Sumber : Wikipedia.com
Berikut adalah cara budidaya jambu biji
1. Proses Pembibitan
Bibit jambu biji yang akan ditanam di lahan bisa didapat dengan prose pembibitan generatif yakni dengan menggunakan benih dari buah dewasa dan tidak jatuh dari tanah. Untuk mendapatkan tanaman jambu biji yang tumbuh lebih cepat dan berbuah lebih cepat, pembibitan vegetatif juga bisa dipilih dengan cara pencangkokan maupun okulasi.
2. Proses Pengolahan Lahan
Lahan untuk penanaman jambu biji dipilih dengan kriteria tanah yang subur dan kaya kandungan nitrogen. Lahan yang berbukit-bukit bisa digunakan untuk bertanam jambu biji asal lahan tersebut dibuat berteras. Lahan harus dibersihkan dari berbagai macam tanaman pengganggu sebelum kemudian digemburkan dengan cangkul atau bajak sedalam 30 cm untuk bibit hasil cangkokan dan 50 cm untuk bibit hasil okulasi.
Saluran air dengan lebar satu meter perlu dibuat dengan disesuaikan dengan kedalaman air tanah. Bedengan juga perlu dibuat dengan lebar sekitar 3 meter dan tinggi 30 cm. Jarak tanam yang ideal adalah 4 meter dengan jarak bari bedengan 2,5 meter. Tanaman ditanam membujur dari utara ke selatan untuk memaksimalkan paparan sinar matahari. Bibit pohon jambu biji yang baru ditanam perlu pula dilindungi oleh atap dengan jarak satu meter antar bedengan.
3. Proses Pemupukan
Pengapuran dilakukan jika lahan tanam berada di dataran rendah yang masih bersifat asam terutama jika sebelumnya lahan tersebut adalah bekas tambak. Lubang ukuran 1 x 1 dibuat untuk menampung 0,5 liter kapur. Setelah satu bulan, lahan baru dipupuk dengan pupuk kompos atau kandang.
4. Penanaman
Hal pertama yang harus dilakukan dalam teknik budidaya jambu biji adalah pembuatan lubang tanam. Lubang tanam dengan ukuran 1 x 1 0,8 meter dibuat satu bulan sebelum masa tanam dengan jarak antar lubang tanam 7-10 meter. Lubang kemudain ditutup kembali dengan tanah yang sudah dicampur dengan kurang lebih pupuk kandang sebanyak 20 liter. Bibit jambu biji sudah bisa ditanam setelah satu bulan setelah pembuatan lubang dengan kedalam yang disesuaikan dengan batas akar dan batang pohon. Penyiraman dilakukan jika bibit ditanam pada musim kemarau saja.
5. Penyulaman dan Penjarangan
Penjarangan perlu dilakukan jika bibit dirasa tumbuh terlalu dekat agar bibit bisa tumbuh dengan sempurna. Bibit yang tidak tumbuh dengan optimal perlu diganti dengan bibit baru sesegera mungkin.
6. Proses Pemotongan
Ada cara tanam selanjutnya yang harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan buah jambu biji yakni dengan menyiangi pohn di sekitar bibit selama dua minggu. Penyiangan ini dilakukan hanya pada dahan tua dan dahan muda. Penyiangan juga dilakukan jika jumlah buah terlalu banyak dengan cara mengurangi tunas dalam satu ranting sehingga hasil buah lebih maksimal dari segi ukuran dan rasa. Pemangkasan tajuk yang rimbun juga perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil buah jambu biji.
7. Proses Pemupukan
Menjaga kesuburan tanah juga merupakan proses penting yang harus dilakukan dalam proses cara menanam pohon jambu biji. Pada usia 0-1 tahun, 40 kg pupuk kandang, 50 kg pupuk TSP, 100 gram pupuk Urea, dan 20 gram pupuk ZK perlu diberikan di sekeliling pohon. Pada usia 1-3 tahun terutama setelah pohon menghasilkan buah dua kali, setiap pohon jambu biji perlu diberikan pupuk NPK 250 gram dan pupuk TSP 250 gram. Pemupukan pada tanaman berusia lebih dari 3 tahun dilakukan jika tanaman tidak tumbuh optimal.
Demikian artikel ini mengenai cara budidaya jambu biji, semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba.
Jambu batu (Psidium guajava) atau sering juga disebut jambu biji, jambu siki dan jambu klutuk adalah tanaman tropis yang berasal dari Brasil, disebarkan ke Indonesia melalui Thailand. Jambu batu memiliki buah yang berwarna hijau dengan daging buah berwarna putih atau merah dan berasa asam-manis. Buah jambu batu dikenal mengandung banyak vitamin C. Sumber : Wikipedia.com
Berikut adalah cara budidaya jambu biji
1. Proses Pembibitan
Bibit jambu biji yang akan ditanam di lahan bisa didapat dengan prose pembibitan generatif yakni dengan menggunakan benih dari buah dewasa dan tidak jatuh dari tanah. Untuk mendapatkan tanaman jambu biji yang tumbuh lebih cepat dan berbuah lebih cepat, pembibitan vegetatif juga bisa dipilih dengan cara pencangkokan maupun okulasi.
2. Proses Pengolahan Lahan
Lahan untuk penanaman jambu biji dipilih dengan kriteria tanah yang subur dan kaya kandungan nitrogen. Lahan yang berbukit-bukit bisa digunakan untuk bertanam jambu biji asal lahan tersebut dibuat berteras. Lahan harus dibersihkan dari berbagai macam tanaman pengganggu sebelum kemudian digemburkan dengan cangkul atau bajak sedalam 30 cm untuk bibit hasil cangkokan dan 50 cm untuk bibit hasil okulasi.
Saluran air dengan lebar satu meter perlu dibuat dengan disesuaikan dengan kedalaman air tanah. Bedengan juga perlu dibuat dengan lebar sekitar 3 meter dan tinggi 30 cm. Jarak tanam yang ideal adalah 4 meter dengan jarak bari bedengan 2,5 meter. Tanaman ditanam membujur dari utara ke selatan untuk memaksimalkan paparan sinar matahari. Bibit pohon jambu biji yang baru ditanam perlu pula dilindungi oleh atap dengan jarak satu meter antar bedengan.
3. Proses Pemupukan
Pengapuran dilakukan jika lahan tanam berada di dataran rendah yang masih bersifat asam terutama jika sebelumnya lahan tersebut adalah bekas tambak. Lubang ukuran 1 x 1 dibuat untuk menampung 0,5 liter kapur. Setelah satu bulan, lahan baru dipupuk dengan pupuk kompos atau kandang.
4. Penanaman
Hal pertama yang harus dilakukan dalam teknik budidaya jambu biji adalah pembuatan lubang tanam. Lubang tanam dengan ukuran 1 x 1 0,8 meter dibuat satu bulan sebelum masa tanam dengan jarak antar lubang tanam 7-10 meter. Lubang kemudain ditutup kembali dengan tanah yang sudah dicampur dengan kurang lebih pupuk kandang sebanyak 20 liter. Bibit jambu biji sudah bisa ditanam setelah satu bulan setelah pembuatan lubang dengan kedalam yang disesuaikan dengan batas akar dan batang pohon. Penyiraman dilakukan jika bibit ditanam pada musim kemarau saja.
5. Penyulaman dan Penjarangan
Penjarangan perlu dilakukan jika bibit dirasa tumbuh terlalu dekat agar bibit bisa tumbuh dengan sempurna. Bibit yang tidak tumbuh dengan optimal perlu diganti dengan bibit baru sesegera mungkin.
6. Proses Pemotongan
Ada cara tanam selanjutnya yang harus dilakukan untuk mendorong pertumbuhan buah jambu biji yakni dengan menyiangi pohn di sekitar bibit selama dua minggu. Penyiangan ini dilakukan hanya pada dahan tua dan dahan muda. Penyiangan juga dilakukan jika jumlah buah terlalu banyak dengan cara mengurangi tunas dalam satu ranting sehingga hasil buah lebih maksimal dari segi ukuran dan rasa. Pemangkasan tajuk yang rimbun juga perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil buah jambu biji.
7. Proses Pemupukan
Menjaga kesuburan tanah juga merupakan proses penting yang harus dilakukan dalam proses cara menanam pohon jambu biji. Pada usia 0-1 tahun, 40 kg pupuk kandang, 50 kg pupuk TSP, 100 gram pupuk Urea, dan 20 gram pupuk ZK perlu diberikan di sekeliling pohon. Pada usia 1-3 tahun terutama setelah pohon menghasilkan buah dua kali, setiap pohon jambu biji perlu diberikan pupuk NPK 250 gram dan pupuk TSP 250 gram. Pemupukan pada tanaman berusia lebih dari 3 tahun dilakukan jika tanaman tidak tumbuh optimal.
Demikian artikel ini mengenai cara budidaya jambu biji, semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba.
Loading...
