Katipol.com - Cara Budidaya Jeruk Purut, Jeruk Purut saat ini sudah tidak asing lagi dan bahkan semua orang mungkin sudah mengetahui buah ini dan mengkonsumsinya. Buah Jeruk adalah buah yang digemari oleh sebagian besar masyarakat di seluruh dunia. Buah ini selain bisa dimakan langsung setelah dikupas, juga bisa diolah menjadi beragam jenis makanan ataupun minuman, contohnya saja selai jeruk, juice jeruk, sup buah, dan lain-lain. Akan tetapi, ada juga jenis jeruk yang berfungsi sebagai semacam penyedap aroma dan rasa, namanya yakni jeruk purut. Kami yakin bahwa sebagian besar dari para pembaca yang suka bercocok tanam pasti memiliki pohon jeruk purut ini di rumah, karena tanaman ini memang relatif selalu dibutuhkan.
Jeruk purut, jeruk limau, limau, atau limo (Citrus × hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina), truc (Vietnam) dan limau kuwit (Banjar).
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil (perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan.Sumber : Wikipedia.com
1. Cara Budidaya Jeruk Purut
Di sini akan kami sediakan beberapa tips yang berkenaan dengan cara budidaya jeruk purut. Tips mengenai teknik budidaya yang pertama akan kita bahas yakni berkaitan dengan cara menanam ataupun teknik menanamtumbuhan jeruk purut ini. Kemudian kita juga akan membahas tentang perawatan tanaman ini. Langsung saja kita mulai pembahasan yang pertama.
2. Proses Menanam
Sebelum menanam, tentu saja kita harus mencari bibit jeruk purut yang baik, yang bisa kita dapatkan di berbagai sentra pembibitan tanaman. Cara pembibitan yang baik yakni yang memenuhi standar sertifikasi pembibitan, jadi pastikan Anda mendapatkan bibit hanya di tempat terpercaya. Setelah mendapatkan bibit, proses penanaman yang harus kita lakukan cukup sederhana. Mula-mula kita membuat lubang-lubang tanam dengan jarak sekitar 3 meter, setelah itu kita masukan bibit jeruk purut dan menutupnya dengan tanah.
Pemupukan dapat kita lakukan ketika menanam, yakni dengan mencampuri tanah untuk menimbun lubang-lubang tanam dengan dolomit dan pupuk kandang secukupnya. Cara tanam seperti ini dinilai sangat efektif untuk meningkatkan kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih baik.
3. Proses Perawatan
Selanjutnya tanaman tinggal dirawat dengan baik dan benar agar hasil panennya juga baik. Prosedur perawatan yang harus dilakukan secara rutin yaitu yang pertama adalah menyiram tanaman secara berkala. Selanjutnya, kita perlu membersihkan semak-semak pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman. Kemudian kita juga perlu melakukan pemupukan kembali terhadap tanah di sekitar tanaman. Lalu, kita juga harus selalu merawat batang dan ranting tanaman, yakni dengan membersihkannya dari hewan-hewan kecil pengganggu dan juga memotong ranting-ranting dengan menggunakan alat pangkas.
Itulah barangkali garis besar mengenai cara budidaya tanaman jeruk purut yang perlu kita ketahui. Hasil dari komoditas budidaya jeruk purut bisa sangat besar, oleh sebab itu ini bisa menjadi peluang bisnis yang sangat baik untuk kita.
Demikian artikel kali ini mengenai cara budidaya jeruk purut, semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba.
Jeruk purut, jeruk limau, limau, atau limo (Citrus × hystrix DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan terutama buah dan daunnya sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai kaffir lime, sementara nama lainnya ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos), shouk-pote (Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina), truc (Vietnam) dan limau kuwit (Banjar).
Jeruk rempah ini termasuk ke dalam subgenus Papeda, berbeda dengan jenis jeruk pasaran lainnya, sehingga penampilannya mudah dikenali. Tumbuhannya berbentuk pohon kecil (perdu). Rantingnya berduri. Daun berbentuk khas, seperti dua helai yang tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2cm, membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel atau juga gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula dalam pembuatan rempeyek, potongan daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer dalam masakannya. Tom yam dan tom khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk purut sebagai pengharum masakan.
Sebagai bumbu masak, daun maupun buah jeruk purut sukar dicari penggantinya. Kulit jeruk nipis dapat dipakai apabila terpaksa. Daunnya dapat dikeringkan untuk dipakai pada waktu mendatang namun hanya bertahan kurang dari setahun. Cara pengawetan lain yang lebih awet adalah dengan dibekukan.Sumber : Wikipedia.com
1. Cara Budidaya Jeruk Purut
Di sini akan kami sediakan beberapa tips yang berkenaan dengan cara budidaya jeruk purut. Tips mengenai teknik budidaya yang pertama akan kita bahas yakni berkaitan dengan cara menanam ataupun teknik menanamtumbuhan jeruk purut ini. Kemudian kita juga akan membahas tentang perawatan tanaman ini. Langsung saja kita mulai pembahasan yang pertama.
2. Proses Menanam
Sebelum menanam, tentu saja kita harus mencari bibit jeruk purut yang baik, yang bisa kita dapatkan di berbagai sentra pembibitan tanaman. Cara pembibitan yang baik yakni yang memenuhi standar sertifikasi pembibitan, jadi pastikan Anda mendapatkan bibit hanya di tempat terpercaya. Setelah mendapatkan bibit, proses penanaman yang harus kita lakukan cukup sederhana. Mula-mula kita membuat lubang-lubang tanam dengan jarak sekitar 3 meter, setelah itu kita masukan bibit jeruk purut dan menutupnya dengan tanah.
Pemupukan dapat kita lakukan ketika menanam, yakni dengan mencampuri tanah untuk menimbun lubang-lubang tanam dengan dolomit dan pupuk kandang secukupnya. Cara tanam seperti ini dinilai sangat efektif untuk meningkatkan kesuburan tanah sehingga tanaman dapat tumbuh lebih baik.
3. Proses Perawatan
Selanjutnya tanaman tinggal dirawat dengan baik dan benar agar hasil panennya juga baik. Prosedur perawatan yang harus dilakukan secara rutin yaitu yang pertama adalah menyiram tanaman secara berkala. Selanjutnya, kita perlu membersihkan semak-semak pengganggu yang tumbuh di sekitar tanaman. Kemudian kita juga perlu melakukan pemupukan kembali terhadap tanah di sekitar tanaman. Lalu, kita juga harus selalu merawat batang dan ranting tanaman, yakni dengan membersihkannya dari hewan-hewan kecil pengganggu dan juga memotong ranting-ranting dengan menggunakan alat pangkas.
Itulah barangkali garis besar mengenai cara budidaya tanaman jeruk purut yang perlu kita ketahui. Hasil dari komoditas budidaya jeruk purut bisa sangat besar, oleh sebab itu ini bisa menjadi peluang bisnis yang sangat baik untuk kita.
Demikian artikel kali ini mengenai cara budidaya jeruk purut, semoga artikel ini bermanfaat dan selamat mencoba.
Loading...
