Monday, January 22, 2018

Cara Budidaya Kakao atau Coklat

Katipol.com - Cara Budidaya Kakao atau Coklat, dalam perjalanannya Kakao atau Coklat merupakan salah satu jenis buah yang sangat banyak digemari oleh masyarakat, Buah kakao atau coklat ini sudah banyak diproduksi menjadi berbagai jenis produk yang memiliki rasa terbaik dan juga memiliki harga pasaran yang cukup tinggi.

Kakao (Theobroma cacao L.) adalah pohon budidaya di perkebunan yang berasal dari Amerika Selatan, namun sekarang ditanam di berbagai kawasan tropika. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat.

Botani Tanaman Kakao atau Coklat

Buah Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif.

Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang (cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3 cm), tunggal, namun nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
Bunga kakao tumbuh dari batang.

Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebah Trigona) yang biasanya terjadi pada malam hari1. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari.

Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Buah tumbuh dari bunga yang diserbuki. Ukuran buah jauh lebih besar dari bunganya, dan berbentuk bulat hingga memanjang. Buah terdiri dari 5 daun buah dan memiliki ruang dan di dalamnya terdapat biji. Warna buah berubah-ubah. Sewaktu muda berwarna hijau hingga ungu. Apabila masak kulit luar buah biasanya berwarna kuning.

Biji terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari. Sumber : Wikipedia.com

1. Proses Pembibitan

Proses pembibitan tanaman kakao atau coklat merupakan salah satu yang sangat penting untuk anda perhatikan ketika akan melakukan proses budidaya tanaman kakao atau coklat ini,

Untuk mendapatkan bibit pohon kakao, cara generatif bisa dilakukan dengan penyemaian biji buah coklat kakao. Selain itu, pembibitan bisa pula dilakukan secara vegetatif dengan menggunakan teknik stek maupun okulasi. Namun, sebelum bisa ditanam di lahan, bibit tanaman coklat tersebut sebaiknya sudah berusia 4-5 bulan dengan tinggi pohon 50-60 cm. Helaian daun pada bibit paling tidak sudah berjumlah 20-40 helai dengan minimal daun tua berjumlah 4 helai. Batang harus berdiameter 8 mm dan bibit tersebut harus dalam keadaan sehat.

Jumlah bibit yang diperlukan dalam budidaya coklat sangat tergantung pada luas lahan serta jarak tanam yang dipilih. Jarak tanam perlu dipertimbangkan dengan baik dengan melihat jenis tanah serta iklim di are penanaman. Sebagai contoh, bibit sejumlah 1.650 batang diperlukan untuk setiap hektar lahan jika jarak tanam yang dipilih adalah 2,4 x 2,4 meter. Akan tetapi, jika jarak tanam yang dipilih adalah 5 x 5 m, bibit yang diperlukan hanya 400 batang.

2. Proses Pemeliharaan Kakao atau Coklat

Dalam upaya bercocok tanam kakao, pemliharaan yang tepat perlu pula dilakukan. Pemeliharaan yang harus dilakukan oleh petani kakao berupa pemangkasan, penyiangan, dan pemupukan. Proses pemangkasan boleh jadi merupakan proses pemeliharaan yang paling rumit dalam teknik menanam kakao karena berkaitan dengan empat komponen utama yakni bentuk, tunas air, sanitasi, dan struktural.

3. Proses Pemangkasan

Pemangkasan ini merupakan bagian penting dalam cara menanam kakao karena tanaman dan tajuk kakao akan dibentuk dalam proses. Tujuannya adalah untuk memacu pertumbuhan dan perkembanga cabang-cabang sekunder yang akan memunculkan buah yang lebih banyak pula. Pemangkasan ini dilakukan dalam dua tahap.

Tahap pertama, pemangkasan pucuk, dilakukan ketika pohon berusia 3-6 bulan setelah tanam dengan cara memotong bagian ujung titik tumbuh dominan untuk meningkatkan pertumbuhan cabang samping ke arah atas. Cabang yang menggantung juga perlu dipotong sehingga cabang kuat pada usia awal bisa terpacu pertumbuhannya.

Pemangkasan bentuk tajuk yang merupakan tahap kedua pemangkasan bentuk dilakukan saat tanaman menginjak usia 6-9 bulan setelah tanam. Cabang utama dirangsang dengan memotong cabang lateral dengan ukuran tinggi 40-60 cm di atas permukaan tanah. Tajuk yang melingkar perlu dibuat dengan cara memotong cabang yang menggantung atau merendah. Penutupan tajuk dipicu dengan meningglkan cabang utama sejumlah 4-5 dengan jarak yang sama dari titik keluarnya cabang kipas.

4. Proses Penyiangan dan Pemupukan

Penyiangan penting dilakukan minimal satu bulan satu kali agar penyerapan unsur hara dan air tidak terganggu selain untuk mencegah perkembangan hama dan penyakit. Sementara itu, pemupukan perlu dilakukan saat tanaman sudah berusia dua bulan setelah tanam.

Tanaman yang belum berbuah dipupuk dengan jarak 15-50 cm dari batang utama tanaman berusia 2-10 bulan dan 50-75 cm dari batang utama tanaman berusia 14-20 bulan. Tanaman yang sudah menghasilkan perlu dipupuk dengan jarak 50-75 cm dari batang utama dengan kedalaman 10 cm,

Demikian artikel kali ini mengenai cara budidaya kakao atau coklat semoga artikel kali ini bermanfaat dan selamat berbudidaya. :)

 



Loading...

Next article Next Post
Previous article Previous Post