Wednesday, January 17, 2018

Cara Budidaya Sawi yang Benar

Katipol.com - Cara Budidaya Sawi yang Benar. Sawi merupakan salah satu jenis sayur yang cukup banyak digemari oleh masyarakat, sayur sawi ini banyak digunakan oleh masyarakat diindonesia sebagai bahan tambahan dalam pembuatan makanan, seperti mie ayam, sayur bening dan lain sebagainya.

Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran), baik segar maupun diolah. Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama lain.Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau (Brassica rapa kelompok parachinensis, yang disebut juga sawi bakso, caisim, atau caisin). Selain itu, terdapat pula sawi putih (Brassica rapa kelompok pekinensis, disebut juga petsai) yang biasa dibuat sup atau diolah menjadi asinan. Jenis lain yang kadang-kadang disebut sebagai sawi hijau adalah sesawi sayur (untuk membedakannya dengan caisim). Kailan (Brassica oleracea kelompok alboglabra) adalah sejenis sayuran daun lain yang agak berbeda, karena daunnya lebih tebal dan lebih cocok menjadi bahan campuran mi goreng. Sawi sendok (pakcoy atau bok choy) merupakan jenis sayuran daun kerabat sawi yang mulai dikenal pula dalam dunia boga Indonesia. Sumber : Wikipedia.com

Cara Budidaya Sawi

  1. Proses Pembenihan


Dalam budidaya sawi pemilihan dan proses pembenihan bibit sawi yang akan dibudidayakan merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan budidaya ini, karena dengan benih yang baik maka akan dapat tumbuh dengan baik pula. Ada beberapa ciri-ciri bibit terbaik dalam budidaya sawi ini yakni,

  • Bentuk bulat kecil’

  • Kulit berwarna coklat kehitaman

  • Permukaan licin

  • Kemasan dalam bentuk yang utuh



  1. Persiapan lahan atau media tanam


Lahan yang baik dalam budidaya sawi ini akan menentukan keberhasilan sawi untuk tumbuh dan berkembang. Untuk itu anda perlu mempersiapkan lahan tanam terlebih dahulu sebelum anda memulai budidaya sawi ini. Proses ini dimulai dengan cara mengolah lahan. melakukan penggemburan tanah dengan mencangkul lahan yang akan ditanami agar sirkulasi udara masuk dengan baik ke dalam tanah dan jangan lupa untuk memberikan pupuk kandang untuk menambah nutrisi dalam tanah tanpa bahan kimia dan membuat bedengan untuk mempermudah drainase air dan juga sebagai jalan dengan panjang dan lebar menyesuaikan luas lahan dan dengan ketinggian sekitar 20cm hingga 30cm. Perhatikan juga pH tanah jika terlalu asam tambahkan kapur dolomit atau kapur kalsit, dan jika terlalu basa bisa ditambahkan pupuk tadi.

Dan Berikut ini adalah tahapan dalam pembudidayaan Sawi

  • Pembuatan rumah bibit denganmenggunakan bambu dan beratap plastik polietilen dengan ukuran menyesuaikan kebutuhan.



  1. Penyemaian yaitu taburkan pupuk yang telah disediakan terlebih pupuk alami tetapi banyak yang merekomendasikan menggunakan campuran pupuk kandang, urea dan TSP dan KCl dengan perbandingan 10:100:1:7 lakukan hal ini sekitar 2 minggu sebelum penaburan benih

  2. Pengisian panel semai pada media semai secara penuh kemudian dibasahi dengan air dan tunggu hingga mempunyai 2-3 daun lalu pindahkan ke panel semai dan simpan panel semai dalam rumah bibit sekitar 3-4minggu hingga siap tanam.

  3. Penanaman, Sebelum penanaman dimulai tambahkan pupuk yang tersedia secukupnya saja karena terlalu banyak menggunakan pupuk juga tidak terlalu baik untuk tanaman lakukan hal ini sekitar seminggu sebelum melakukan penanaman, kemudian lakukanlah penanaman dengan memasukkan bibit yang telah dibuat kemudian tutup kembali. Jangan membuat lubang tanam terlalu berdekatan agar tanaman dapat tumbuh dengan baik

  4. Pemeliharaan, Lakukan penyiraman tergantung kondis musim agar tanaman mendapat kadar air yang cukup tidak kelebihan dan tidak kekurangan

  5. Perajangan yaitu mencabut tanaman yang terlalu rapat

  6. Penyulaman yaitu penggantian tanaman yang mati, rusak, tidak tumbuh sempurna atau terserang hama



  • .Penyiangan yaitu pembersihan lahan tanam dari tanaman liar atau pun gulma bila diperlukan.


Untuk menanggulangi serangan hama gunakan cara mekanik atau tradisional dan sebaiknya jangan menggunakan pestisida bila terpaksa lakukan jauh-jauh hari sebelum masa panen

  • Masa panen


Sawi siap panen setelah berumur sekitar 40 hari dan cara panen pun berbeda sesuai kebutuhan ada yang memotong pangkal batang, mencabut seluruh bagian tanaman atau hanya memetik daunnya saja.

Demikian yang dapat kami sampaikan mengenai artikel Cara Budidaya Sawi yang Baik kali ini, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda yang akan melakukan Budidaya Sawi ini.



Loading...

Next article Next Post
Previous article Previous Post